Social Icons

Wednesday, July 24, 2013

Ditagih Janji Proyek, Pejabat BPBD Menghilang


PUMA Kendari (Raha): Satu pejabat penting di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muna, kini dicari sejumlah orang. Orang-orang yang mencari itu bukan untuk meminta hadiah lebaran. Tapi, mereka ke BPBD untuk menagih janji proyek yang pernah diiming-imingi atas jasa membantu penyelesaian sejumlah pekerjaan di Nakertrans ketika oknum tersebut menjadi kepala bidang di instansi tersebut. Termasuk, kompensasi fee mengawal penetapan Perda pembentukan instansi yang dipimpinnya saat ini.
       
Senin (22/7) lalu, empat orang dari mereka, diantaranya Metheor, Rudi, La Bolong dan seorang lagi, mendatangi kantor BPBD. Di kantor itu sempat terjadi keributan dan polisi datang mencegah. Menurut Metheor,  saat mereka datang lalu masuk di ruang bagian perencanaan BPBD, mencari informasi terkait pelaksanaan proyek-proyek di instansi itu. "Kita dijanjikan proyek oleh Kepala Badan atas kompensasi membantu saat menjadi pejabat di Nakertrans dan mengawal pembahasan Perda pembentukan BPBD," ungkapnya.
   
Namun dari informasi yang mereka peroleh, semua proyek saat ini justru telah dikerjakan. Bahkan, Metheor yang merupakan staf honor di instansi itu mengungkapkan, tiga proyek dikerjakan langsung oleh oknum pejabat di dalamnya dengan mengatasnamakan perusahaan lain. Proyek itu antara yakni, pembuatan Talud Kali Soga dengan anggaran Rp 385 juta, Talud Matampangi Rp 385 juta dan Dermaga Santiri Rp 750 juta. "Saya yang pasang badan saat pelaksanaan proyek di Nakertrans. Proyek tersebut  penetrasi di Desa Waturempe yang kekurangan volume sepanjang 500 meter. Saya sampai meminjam uang Rp 200 juta untuk menyelesaikan kekurangan volume proyek tersebut. Janjinya, uang saya akan diganti dengan diberikan proyek di BPBD nanti," ungkap staf honorer BPBD Muna ini.
   
Selain itu, mereka juga yang ikut mengawal dan membantu proses pembahasan Perda pembentukan BPBD. Sayangnya, versi Metheor, ada yang ingkar janji karena sampai saat ini tidak ada proyek yang diberikan. "Bagaimana tidak mau marah, orang tempat meminjam uang sudah menagih," kesal Metheor. Sementara itu, Kepala BPBD Muna, Muh Yusup yang coba ditemui, tak berada di kantor. Tiga nomor telepon seluler miliknya juga tidak ada yang aktif.

Kasatreskrim Polres Muna, Iptu Hermanto Bowo yang dikonfirmasi mengatakan, tidak ada insiden di kantor BPBD. Versi Bowo, ia datang ke sana (kantor BPBD), hanya sekadar mampir. "Saya ke BPBD, hanya main-main aja," alasannya saat dihubungi.

Sumber: kendari pos

No comments:

Post a Comment