Social Icons

Thursday, August 1, 2013

Rumah Korban Banjir Bakal Direhabilitasi



SULTRA (Andoolo) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Selatan,  kini sedang melakukan pendataan sejumlah rumah warga yang mengalami kondisi rusak berat akibat bencana banjir yang memporak-porandakan ratusan unit rumah beberapa waktu lalu.
   
Kepala BPBD Kabupaten Konawe Selatan, Iksan Porosi mengungkapkan beberapa unit rumah yang mengalami kondisi rusak ringan maupun berat sedang diusulkan kepemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan bantuan perbaikan darurat.
   
"Rehabilitasi rekonstruksi rumah sementara kita usulkan ke pusat. Namun untuk sementara kita usulkan baru perbaikan darurat. Karena ada beberapa rumah dari pantauan tim BPBD dilokasi banjir masih memungkinkan dilakukan perbaikan yang sifatnya darurat. Misalnya rumah yang berpindah posisi dari pondasi rumah," katanya
   
Saat ini pihak BPBD masih melakukan pendataan secara valid, guna mengetahui sejauh mana rumah yang memiliki tingkat kerusakan terparah di beberapa lokasi banjir serta unit rumah yang masih layak huni. Sebelumnya pemerintah daerah mengusulkan rekonstruksi rehabilitasi bagi rumah yang memiliki tingkat kerusakan. Akan tetapi dengan adanya surat keputusan Bupati Konawe Selatan, H Imran, atas dasar massa transisi yang dialami masyarakat pasca banjir. Sehingga dianulir dari tanggap darurat menuju kepemulihan. "Dalam pemulihan itu diantaranya perbaikan darurat rumah," sambungnya
   
Untuk rumah warga yang mendapatkan perbaikan darurat secara kasat mata teridentifikasi sebanyak 127 rumah yang terakumulasi dari rusak berat maupun rumah yang hanyut terbawa arus sungai. Unit rumah yang terparah seperti di Kecamatan Moramo Utara Desa Lamokula sebanyak 16 unit, Kecamatan Laeya yakni Ambesea dan Laeya sebanyak 84 rumah, Kecamatan Ranomeeto Barat di Desa Laikandonga serta Kecamatan Tinanggea di Desa Lanowulu sekitar 15 unit dan Kecamatan Andoolo di Desa Alangga ada 15 rumah.
   
"Sedangkan di Kelurahan Ambalodangge, Laeya yang rumahnya hanyut akan dievaluasi kembali apakah dia masuk dalam perbaikan darurat atau langsung ke rehabilitasi. Tapi kita masih harus memastikan lahan yang digunakan sebab lima unit rumah sudah menjadi badan sungai," ujar Iksan didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Mutakhir Hidayat
   
Anggaran yang akan diusulkan oleh BPBD ke BNBP kata Iksan,  belum bisa dipastikan jumlah besarannya. Sebab besaran anggaran masih sementara dihitung berdasarkan jumlah rumah yg akan di rehabilitasi dengan sumber pendanaan  BNPB pusat dan APBD
   
"Kita belum bisa pastikan berapa jumlah anggarannya. Hanya menurut informasi dari BNPB pusat satu unit rumah biaya perbaikannya mencapai Rp 25 juta," tandasnya.

Sumber: kendari pos



No comments:

Post a Comment