Antisipasi Mudik Lebaran
SULTRA - Arus mudik tahun 2013 sudah diantisipasi pihak perhubungan Sultra. Untuk akangkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), Dishub menyiagakan 27 armada feri. Sementara angkutan kapal cepat sebagaimana catatan pihak Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabunan (KSOP) Kendari, menyiapkan 12 armada yang akan melayani berbagai rute di Sultra.
Rute Kendari-Raha-Baubau KSOP menyiapkan 5 armada yakni: KM Sagori Ekspres dua armada, KM Cantika dua armada dan Bahari Ekspres satu armada. Selanjutnya Kendari Butur, KM cantika satu armada, Kendari-Wakatobi dua armada masing masing KM Agil Permai dan KM Aksar. Untuk Kendari-Wawonii via KMP Ariway dan KM Wawonia, selain itu juga ada kapal Pelni KM Tilongkabila dan kapal kayu sementara pengurusan. Kapal Pelni bisa dimanfaatkan penumpang Raha dan Baubau.
Sementara itu, Sekretaris Umum Dishub Sultra, Ipa Rifain HD menegaskan, jumlah 27 penyeberangan dianggap cukup dalam melayani arus mudik maupun balik.
"Feri yang ada tidak akan ditambah, sebab jumlah ini masih dianggap mampu melayani pemudik. Kalau ada lonjakan penumpang, maka yang akan diubah adalah pola operasi dengan menambah strip penyeberangan, bukan armadanya,"katanya.
Terkait jalur yang mengalami kerusakan jalan, misalnya akses yang menghubungkan dengan Pelabuhan Torobulu, Ipa Rifain mengaku telah ada pembicaraan terkait antisipasi
"Senin (29/7) kita akan putuskan, pemindahan pelabuhan Torobulu atau bagaimana. Sudah dibicarakan secara internal, tinggal menunggu kesepakatan saja dengan pihak terkait, baik operator maupun pengendali penyebrangan,"katanya.
Ke-27 Armada ini akan beroperasi di pelabuhan Torobulu (Kendari)-Tampo dua unit, Baubau-Waara dua unit, Kamaru-Wanci satu unit, Mawasangka-Kasipute satu unit, Wawonii-Kendari satu unit, Raha-Pure satu unit. Untuk angkutan antar provinsi, yakni Kolaka-Bajoe (Sulsel) sembilan unit, Tondasi-Bira (Sulsel) satu unit dan Siwa-Tobaku (Sulteng) satu unit.
Fery Kendari-Tampo Masih Wacana
Hujan dan banjir yang melanda beberapa daerah di Sultra telah memutus akses transportasi penghubung antar daerah. Salah satunya jalur Kendari-Torobulu yang biasa digunakan pengendara roda dua maupun empat. Sehingga muncul gagasan, kalau jalur penyeberangan Fery Torobulu-Tampo dialihkan menjadi Kendari-Tampo.
"Itu baru sebatas wacana. Kita belum dapat kepastian soal itu. Lagi pula akses jalan menghubungkan Ponggaluku-Wolasi yang sebelumnya terputus sudah bisa diakses kendaraan roda dua," kata Kepala Operasi Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo, M. Damsid, saat dihubungi, kemarin.
Meski sudah bisa diakses roda dua, namun tidak untuk kendaraan roda empat. Menurut Damsid, salah satu alternatifnya dengan berputar melalui daerah Palangga. Walau butuh waktu lebih lama dari jalur biasa, namun akses jalan di sana cukup bagus.
"Sejauh ini tak ada masalah. Fery terus beroperasi tiap hari. Begitu juga para penumpang terus berdatangan karena mendekati mudik. Pastinya, sejauh pengamatan kami tak ada masalah dengan akses jalan itu," terang Damsid, yang mengaku baru sehari meninggalkan jabatan sebagai Kepala Operasi Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo, dan saat ini dipercayakan sebagai Kepala Operasi Pelabuhan Mawasangka-Donggala.
Sumber: kendari pos
No comments:
Post a Comment