Social Icons

Wednesday, July 24, 2013

Ratusan Peneliti Asing Masuk Lambusango


PUMA Kendari (Pasarwajo): Hutan Lambusango di Kabupaten Buton terus menjadi tujuan kunjungan para peneliti, baik domestik maupun mancanegara. Terbaru, kunjungan peneliti asing yang kesekian kalinya di kawasan hutan penyimpan aneka ragam flora fauna tersebut didampingi 7  mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bertindak sebagai asisten termasuk tenaga medis Indonesia dari Universitas Hasanuddin dan Trisakti Jakarta.
   
"Para peneliti asing masuk pada trip pertama sejak tanggal 19 Juni lalu. Mereka langsung melaksanakan penelitian dengan memasuki hutan. Tentu saja setelah melakukan koordinasi pengamanan dengan aparatur kepolisisan setempat termasuk pemerintah," jelas Direktur LSM Lawana Ecotone, Agus Ode Anwar, S. Hut, kemarin. Para peneliti asing itu berjumlah 255 orang yang datang dalam lima trip. Direncanakan tahun ini ada tujuh trip.
   
"Jadi masih ada dua trip yang belum datang. Peneliti asing yang kebanyakan mahasiswa dan pelajar itu sudah lima trip dengan jumlah anggota bervariasi. Mereka tinggal di Labundo-bundo selama satu sampai delapan minggu. Dari situ, mereka ada yang melanjutkan perjalanan ke Hoga, Kabupaten Wakatobi. Tapi semua itu tergantung fokus penelitian mereka," katanya.
   
Dijelaskan, fokus penelitian mereka kebanyakan hewan-hewan endemik Lambusango seperti monyet, civet, ular, kodok, kelelawar, kupu-kupu, tarsius, anoa, kus-kus, dan biawak. Selain itu tumbuhan seperti rotan dan berbagai jenis pohon juga menjadi fokus penelitian,” sambung Agus. Salah seorang Asisten Peneliti dari IPB, Aaron Nica mengungkapkan pihaknya bertindak sebagai mendampingi mahasiswa yang hendak menyelesaikan skripsinya. Aaron mengakui Hutan Lambusango kaya  hewan-hewan endemik yang tak ada di daerah lain.

Sementara itu, Kepala Badan Kominfo PDE Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Buton, Abdul Zainuddin Napa mengungkapkan, Hutan Lambusango merupakan paru-paru dunia. Berbagai hewan endemik hidup dalam hutan tersebut.
   
"Lambusango juga dikenal sebagai sumur abadi bagi warga dalam perolehan sarana air bersih. Hutan itu telah memberikan manfaat bagi sekitar 300 ribu masyarakat Buton dan Kota Baubau di 14 kecamatan dan 132 desa. Dengan keragaman flora dan fauna yang dikandung Lambusango jelas sangat menarik minat para peneliti asing yang ada di mancanegara. Dan keanekaragaman hayati itu tak ada di hutan lain. Itulah keunggulan Lambusango," promosinya.

Sumber: kendari pos

No comments:

Post a Comment