Social Icons

Monday, July 22, 2013

Gawat, Sungai Wanggu Meluap

Banjir Terbesar Sejak 20 Tahun Terakhir

PUMA Kendari:
Hingga Selasa (16/7/2013) malam, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih terus diguyur hujan. Akibatnya Sungai Wanggu yang membentang sepanjang poros By Pass Lepolepo terus meluap, mengakibatkan ribuan rumah sekitarnya terendam air.


Tercatat, sekitar 300 rumah di pinggir jembatan Wanggu Lepolepo, yang menuju Jalan Lamuse ke kampus Universitas Haluoleo, terendam air dengan ketinggian hingga atap rumah. “Air sungai meluap sejak pukul 24.00 Wita tadi malam,” kata Andi Lewa, warga yang tinggal di bentaran sungai itu kepada KendariNews.com, Selasa.

Di tempat ini sejumlah rumah hanyut terbawa air. Pemilik rumah hanya pasrah, sambil teriak histeris melihat rumahnya “berjalan” mengikuti arus air yang mengaliri sungai wanggu.

Selain itu, kawasan banjir akibat luapan sungai Wanggu adalah pemukiman sekitar Puskesmas Lepolepo (depan Bakso Indonesia), kompleks Palm Residence, kost-kostan mahasiswa dekat kampus Avicena dan Unhalu, serta beberapa rumah dekat jembatan Pasar Baru.

Selain banjir, sejumlah tempat mengalami tanah longsor seperti di Kampung Sallo dan Kelurahan Benu-benua (sekitar belakang Hotel Cenderawasi). Bahkan di sini, tanah longsor menimpa rumah warga, dan seorang warga yang terjebak dalam rumah itu meninggal dunia tertimbun longsor. Mayat korban telah dievakuasi Selasa siang.

Di Kendari sudah kurang lebih tiga minggu hujan turun, namun dua hari terakhir frekuensi dan curah hujan cukup tinggi.  Selain Sungai Wanggu, sejumlah kali yang ada di Kota Kendari ikut meluap, seperti kali dekat Swalayan Rabam, kali Mandonga, kali Kemaraya (dekat Masjid Nurul Fallah), kali Amarilis (dekat kantor Bappeda Sultra), dan kali Lasolo (dekat RS Santa Ana). Rumah-rumah yang ada di sekitar kali tersebut rata-rata terendam.

Selain itu, sejumlah kompleks perumahan yang ada di dataran rendah ikut terrendam, seperti Perumahan Dosen Unhalu, Perumahan Griya Asri Cendana, Perumnas Poasia, dan beberapa kompleks lainnya di sekitar Anduonohu.

Banjir juga memutuskan arus lalulintas di jalan poros strategis dalam kota, seperti poros Lepolepo (depan Bakso Indonesia), Jalan Ahmad Yani (depan Bank Panin), Jalan By Pass (depan Swiss Bell Hotel), Jl MT Haryono (depan Lippo Plaza), serta Jalan Sultan Hasanuddin.

Sebuah angkutan umum (mikrolet) yang terjebak banjir di poros Pasar Anduonohu terbalik dan terhempas hingga beberapa meter dari badan jalan.

Akibat banjir itu, sejumlah kantor pemerintahan, kantor swasta dan perbankan tidak beroperasi. Banjir kali ini merupakan terparah sejak 20 tahun terakhir. “Pernah juga banjir besar tahun 1982,” kata Andi Lewa.

Di luar Kota Kendari, daerah yang ikut terendam banjir antara lain Asera (Kabupaten Konawe Utara), Moramo, Konda (Kabupaten Konawe Selatan), Kolaka Timur dan Sungai Pohara (Konawe) juga meluap. Bahkan sejumlah jembatan besar di Konawe dan Konsel dikabarkan putus.

Jalan poros di bukit Wolasi terbelah dua, sehingga putus akses jalan yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konsel dan Bombana. Juga Kendari tujuan Muna, Baubau, dan Buton.

Sumber: KendariNews.com

No comments:

Post a Comment